Pendidikan

Rabu, 28 Mei 2014

Pariban dari Toba

Danau toba, Sumatera Utara

Sang mentari mulai bergerak dan melirik, dari sudut timur desa
Cahayanya menghangatkan kulitku
Pagi itu sejuk sekali,
Angin berhembus dengan sepoi-sepoi
Membuat tubuh pohon kelapa di belakang rumah si “Tulang” saling bergoyang,
Daun-daunnya juga saling melambai, seolah menyapaku dan warga desa

Pohon-pohon  mangga yang sedang berbunga turut membuat keindahan,
Kadang di ranting, dahan pohon  itu, ada “si bigo ambaroba”
si kuning yang molek itu sedang kejar-kejaran dengan pasanganya
Mereka menikmati pagi ini dengan keceriaan, dan kebersamaan
Sesekali burung-burung  itu terbang dari tatapanku, bersahut- sahutan dan kembali lagi
Suasana itu semakin  hangat dan kembali tenang

Sebelah barat, membentang indahnya sawah yang sedang  menghijau
Dari kejauhan, tampak orang-orang berjalan berbaris di belahan sawah
mungkin “inang-inang” desa,  yang sedang mengairi padinya…

Sebelah utara, panorama alam danau toba paling mempesona dimataku
Bukit-bukit hijau itu, mengelilinginya, seolah membendung agar airnya didalamya  tak tumpah
Sebuah titik kecil, tampak di tengah-tengah danau itu
Mungkin, nelayan yang sedang menarik jaringnya
Berharap pora-pora yang akan dibawanya ke rumah

tiba-tiba,
senyuman yang sangat menawan menyapaku
“ngopi, ”  sahutnya dengan lembut dan sedikit malu-malu
Segelas kopi sudah mendarat di sampingku
“nikmat”,  kopi buatan paribanku yang cantik dan ramah itu “si boru purba”
Membuat hari itu semakin aku bersemangat
Kopi itu membuatku selalu rindu untuk kesana
Atau , senyuman  itu yang sedang kurindukan
Tapi aku sangat rindu ke danau itu, berenang, menyelaminya dan
duduk di tepiannya bersama paribanku
Aku harus kesana, “Desa bakara”
Memanjakan mata dari kejenuhan kota ini

Pekanbaru, 12 Mei 2014

AFTA dan Potret UMKM Indonesia

Gambar :Usaha budidaya perikanan salah satu bentuk UMKM
di Indonesia yang sangat potensial

AFTA  atau  masyarakat ekonomi ASEAN sudah di depan mata, pasar bebas antar negara-negara ASEAN ini merupakan peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN yang selanjutnya menjadi indikator untuk mewujudkan pembangunan ekonomi   kawasan tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat diperhitungkan dalam ajang kompetisi ini, karena  Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di kawasan Asia tenggara.  Indonesia merupakan pangsa pasar yang sangat potensial dan sekaligus menjadi produsen yang mungkin ditakuti  karena banyaknya industry di Indonesia yang bergerak diberbagai sektor. Singkatnya, pasar bebas kawasan ASEAN ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia  untuk menunjukkan eksistensinya di kawasan Asia Tenggara secara ekonomi.
Oleh karena itu, timbul pertanyaan, akan kondisi ekonomi sekarang ini, sudah siapkah Indonesia menghadapi pasar bebas kawasan asia tenggara ini?  Jika tidak bangsa Indonesia harus siap kalah di AFTA.  Namun, apabila  melihat pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sekitar 6% per tahun menunjukkan keadaan ekonomi semakin membaik sejak krisis ekonomi tahun 1997-1998. Hal ini juga terjadi karena pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin berkembang dan banyaknya investor lokal maupun internasional yang telah berinvestasi di Negara ini.  Pertumbuhan ekonomi tidak selalu di ikuti oleh pembangunan ekonomi yang merata karena pertumbuhan ekonomi dilihat dari banyaknya barang dan jasa yang diproduksi meningkat dari waktu ke waktu. Namun pada kesempatan kali ini, saya menyoroti  ekonomi Indonesia dari sisi kesiapan UMKM dalam menghadapi pasar bebas AFTA.
Indonesia  merupakan negara  yang  pertumbuhan ekonominya tergolong  cukup tinggi di dunia sejak terjadinya krisis ekonomi nasional pada tahun 1997. Pertumbuhannya sekitar  6% per tahun. Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh pertumbuhan investasi dari dalam negeri dan luar negeri yang melahirkan berbagai macam jenis usaha dalam pengelolaan sumber daya yang ada dikandung bumi pertiwi ini.  Hal ini juga tak terkecuali karena berkembang pesatnya Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia. Sumbangsih UMKM sangat besar terhadap aktivitas perekonomian di Indonesia terutama di kota-kota besar dan daerah.  Kontribusi segmen UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia sangat besar. Saat ini ada 56 juta unit UMKM di Indonesia dan  mampu memberikan kesempatan kerja kepada 15 juta orang setiap tahunnya.
Sebagai negara berkembang, sumbangsih UMKM terhadap pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonominya  berasal dari aktivitas UMKM. Sampai tahun 2011 kontribusi UMKM terhadap PDB adalah sekitar 60% atau sekitar 4 ribu triliun.  Bukan hanya dari segi PDB, kontribusi UMKM juga terlihat dari besarnya penerapan tenaga kerja di Indonesia. Hingga tahun 2012 UKM mampu menyerap tenaga kerja sebanyak lebih kurang 107 juta jiwa atau sekitar 97,3 %.  Pengembangan UKM juga ditujukan untuk mengurangi angka penganguran dari 7,1 % menjadi 5-6%. Hal yang sama juga diharapkan pada angka kemiskinan (www.depkop.go.id).
Kondisi UKM secara nasional ini sangatlah menyedihkan jika tidak dapat bersaing di pasar internasional. Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah memang telah banyak memberikan perhatian terhadap UMKM yang ada yaitu melalui KUR (kredit usaha rakya) dan sisitem dan Bergulir. Namun, kendala yang ada saat ini yang paling banyak ditemukan adalah banyaknya UMKM yang belum bersentuhan dengan dunia perbankan dan lembaga-lembaga pembiayaan lainnya. Menurut Ali Yong, Direktur SME dan Wholesale Banking bank Danamon, Dari sekitar 55 juta unit UKM, baru sekitar 20 juta saja yang memiliki rekening perbankan (http://www.danamon.co.id). Hal ini menunjukkan lemahnya UMKM Indonesia dalam memperoleh informasi perbankan. Padahal lembaga perbankan merupakan lembaga yang  sangat potensial untuk mitra dalam pengembangan usaha.  
 Selain itu, UKM di daerah baik perkotaan maupun pedesaan pada hakikatnya mempunyai kelemahan yang sama yaitu  manajemen dan pengelolaan keuanganya belum optimal. Laporan keuangan UKM banyak yang tidak dibuat. UKM masih banyak yang melakukan perhitungan dengan selisih antara pengeluaran dan penerimaan saja. Oleh karena itu, perhitungan labanya belum jelas. Adapun UKM yang membuat laporan keuangannya belum memiliki kesesuaian dengan standar keuangan yang ada. Padahal sangat perlu diketahui laporan keuangan yang andal merupakan salah satu alat untuk dapat membuat keputusan bisnis dalam suatu usaha supaya layak untuk dikembangkan atau dipertahankan. Kondisi UKM tersebut masih dari segi laporan keuangannya saja,  belum lagi model pemasaran yang harus up to date  dan harus go internasional, termasuk penguasaan bahasa asing dalam menjangkau konsumen yang berada diluar negeri. Selain itu, pelaku UMKM juga harus menciptakan strategi produksi yang lebih efisien dan efektif  agar mampu bersaing. Serta pengelolaan usaha yang tidak merusak lingkungan hidup. 
Jika melihat kondisi UMKM yang ada saat ini, kita harus siap kalah. Jika tidak persiapkan dari sekarang. kemungkinan besar bakal banyak usaha yang tak mampu untuk bersaing, baik secara modal, produk dan manajerialnya. Parahnya, lapangan kerja untuk 107 juta tersebut, akan berkurang yang menyebabkan penganguran karena UMKM yang gulung tikar. Masih ada waktu untuk berbekal dari sekarang. Pemerintah melalui Kementerian dan koperasi dan dinas koperasi dan UKM yang ada didaerah masih ada kesempatan untuk membekali UMKM yang belum memiliki system manajerial yang jelas, belum memiliki laporan keuangan yang baik dan juga pengelolaan usaha berdasarkan  analisis dampak lingkungan. Pemerintah dapat menggandeng perguruan tinggi, perbankan, dan lembaga-lembaga lainya yang bersentuhan dengan UMKM untuk mengadakan pelatihan dan workshop. Sehingga, UMKM kita layak dan gagah untuk  dapat bersaing secara sehat di AFTA, Indonesia jaya untuk menuju kawasan ASEAN yang lebih sejahtera dan mandiri ekonomi. Sukses untuk UMKM Indonesia.

Jumat, 23 Mei 2014

PIDATO KEPENDUDUKAN


Assalamualaikum, Wr. Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Yth. Kepala BKKBN Provinsi Riau,
Yth. Dewan juri
Yth. Bapak dan Ibu  serta rekan-rekan yang hadir di tempat ini

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat. Yang kedua, tak lupa saya ucapkan terimakasih  dan selamat datang  kepada puan-puan dan encik-encik yang berkenan hadir dalam acara lomba pidato ini.
Pada kesempatan yang berbahagia  ini, saya akan menyampaikan pidato dengan topik “ Peran Pemuda masa kini dalam mengatasi Permasalahan kependudukan dan kerusakan alam serta  lingkungan hidup di Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,
Mari kita lihat data dan fakta,  Indonesia salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia  yaitu  urutan ke – 4 di setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Berdasarkan data BPS sensus tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia sebesar 206.264.595 jiwa sedangkan sensus tahun 2010  sebesar 237. 641. 326 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi berkisar 1,49% atau 4-4,5 juta jiwa per tahun.  Hal ini menunjukkan tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia.  Selain itu, konsentrasi penduduk Indonesia masih terpusat di pulau Jawa, yaitu sekitar 60 % dari total jumlah penduduk. Jika tanpa diimbangi dengan peningkatan kualitas penduduk akan berdampak pada proses kemajuan bangsa di masa depan.

Teman-teman yang saya banggakan,

Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversitas) terkaya di dunia, atau yang lebih dikenal sebagai Negara dengan “Mega biodiversitas”.  Biodiversivitas tersebut, tersebar  pada  hutan dan ekosistem laut Indonesia. Darat dan laut Indonesia  inilah menyimpan berbagai macam spesies hewan dan tumbuhan.  Menurut FAO, Indonesia juga memiliki hutan terluas di dunia, setelah Brazil. Namun, berdasarkan catatan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, sedikitnya 1,1 juta hektar atau 2% dari hutan Indonesia menyusut tiap tahunnya.   Data Kementerian Kehutanan juga menyebutkan dari sekitar 130 juta hektar hutan yang tersisa di Indonesia, 42 juta hektar diantaranya sudah habis ditebang dan terbakar. Kebakaran Hutan dan lahan baru-baru ini juga terjadi di provinsi Riau yang menyebabkan bencana kabut asap yang sangat berbahaya.

Teman-teman, para  calon penerus bangsa,
Persoalan kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup adalah dua hal yang saling terkait antara satu dengan lainnya.  Akibat pertumbuhan penduduk,  kebutuhan akan semakin meningkat. Hal ini akan mengakibatkan kebutuhan akan sumber daya  akan bertambah pula.  Populasi  penduduk yang semakin meningkat juga akan memicu munculnya masalah pencemaran lingkungan fisik, deforestasi, overs eksploitasi terhadap sumber-sumber alam, serta berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari semakin menujukkan peningkatan yang signifikan dan memprihatinkan.

Teman-teman dan hadirin yang saya hormati,
 Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan ekosistem. Ekosistem dibentuk oleh dua komponen yaitu abiotik dan Biotic. Abiotik adalah komponen benda mati, sedangkan biotic adalah mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia. Munculnya permasalahan dalam ekosistem akibat perubahan dari salah satu fungsi atau bagian dari komponen ekosistem tersebut. Sumber -sumber permasalahan lingkungan (ekosistem) bisa dikarenakan factor manusia (eksploitasi) dan alam atau bencana alam.

Teman-teman dan hadirin yang saya banggakan…
Masalah perkembangan penduduk di Indonesia tidak boleh disepelekan, sedikit saja kita sepelekan maka akan menimbulkan permasalahan social dan permasalahan lingkungan seperti :   tindak kriminalitas, pengangguran, urbanisasi yang tidak merata, dan berkurangnya pasokan bahan pokok, serta kerusakan lingkungan di berbagai daerah.   Apabila penduduk Indonesia semakin padat dan tidak segera di tanggulangi maka akan berdampak besar bagi masa depan bangsa Indonesia, bahkan bisa-bisa bangsa Indonesia menjadi negara yang miskin dan sumber daya alamnya habis terkuras!.
Untuk itu ada beberapa solusi dari masalah-masalah kependudukan dan permasalahan lingkungan ini yaitu :

Pendidikan kependudukan!
Teman-teman  harus turut serta mengurangi laju pertumbuhan penduduk, yang dapat dilakukan yaitu :
Pertama,  Menikah dengan perencanaan yang matang dan menikahlah pada usia yang ideal, tidak terlalu tua, tidak terlalu muda serta sah secara agama dan negara.
            Kedua, 2 (dua) anak cukup, hidupilah anak-anak anda kelak dengan penuh kasih sayang dan kebaikan. Sehingga sang anak tumbuh dengan baik dan luar biasa.
Ketiga, jadilah keluarga berencana dan teladan di tengah-tengah masyarakat. Selanjutnya, sarankanlah  dan sebarkanlah “virus” baik tersebut kepada orang lain. Oleh karena itu, anda sudah turut membantu pemerintah mengurangi pertumbuhan penduduk Indonesia.

Pendidikan lingkungan !

Teman-teman yang saya banggakan…
Pendidikan lingkungan, ini sangat penting ! kesadaran untuk melestarikan alam, keinginan untuk membantu menjaga keseimbangan ekosistem bukan merupakan pekerjaan sulit. Kita akan dapat melakukan pendidikan lingkungan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a.       Mendidik diri kita sendiri, yaitu  belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan energy listrik dan air berlebihan, tidak menggunakan bahan-bahan yang menghasilkan limbah berbahaya, ikut menjadi anggota organisasi konservasi alam, ikut terlibat aktif dalam kegiatan pelestarian alam secara nyata, dan berbagai tindakan nyata lainnya, penanaman pohon.
b.       Mendidik orang-orang terdekat (keluarga) kita sendiri.  Bila kita telah melakukan tindakan nyata bagi diri kita sendiri, kita wajib melakukan pendidikan lingkungan bagi keluarga kita sendiri. Kita harus tanamkan kecintaan pada alam dari rumah kita sendiri, paling tidak ekosistem terkecil kita (rumah tangga) harus seimbang dulu sebelum kita bicara tentang keseimbangan alam yang lebih besar lagi.
c.       Menyebar virus kecintaan alam pada orang-orang yang kita kenal di manapun kita berada, tetangga kita, sekolah kita, terutama di kampus kita, komunitas kita.
d.      Menyebar virus kecintaan alam pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun kita berada. Kita dapat melakukannya dengan mudah seperti :
(1) memanfaatkan media social (facebook, twitter, google+, dan berbagai media social lain) untuk menyebarkan kecintaan dan kepedulian pada alam.
(2) pakaian, jaket, tas, dan berbagai sandang yang melekat pada kita, yang kita pakai kemana-mana, berisikan kampanye dan edukasi tentang kepedulian pada alam.

Teman-teman calon pemimpin masa depan…
Pada umumnya ada tiga tipe manusia di dunia ini  ketika mendengarkan suatu informasi yaitu, dikenal dengan ATM, apa itu ?
Pertama, Acuh tak acuh, mendengarkanya tapi tidak melaksanakanya.
kedua, Taat yaitu mendengarkanya dengan sungguh-sungguh dan melaksanakanya. 
Ketiga, Menolaknya, pura-pura mendengarkanya dan tidak melaksanakanya. Ayo teman-teman kira-kira anda dibagian yang mana???
Besar harapan saya anda adalah orang yang kedua, mendengar dan melaksanakanya.   Sebagai pemuda bangsa, kita harus peduli, berperan dan bertindak secara nyata.  Ayo kita sebarkan virus kepedulian akan  kondisi bangsa ini.  Selamat beraksi nyata untuk negeri tercinta Indonesia raya.

Teman-teman, sebelum saya menutup pidato saya ini, mohon ijinkan saya untuk berpantun :
            Bunga melati, bunga mawar
            Ada bunga teratai di kampus UR
            Hai puan-puan dan encik-encik bangsa
            Mari kita lestarikan alam negeri kita
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, Saya mohon maaf apabila ada perkataan yang kurang berkenan di hati saudara sekalian. Terimakasih.

Wasalamualaikum, Wr. Wb.
menanam pohon salah satu aksi nyata untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup (foto : jawanri)

Senin, 24 Juni 2013

Pendidikan Berkarakter, Obat Ampuh dan Super untuk Mengobati Kemerosotan Moral Bangsa di Masa Depan.



Pendidikan Berkarakter,  Obat Ampuh dan Super untuk Mengobati Kemerosotan Moral   Bangsa di Masa Depan.


Karakter (character) merupakan ciri, sifat atau watak yang dapat kita temukan pada setiap individu. Karakter sangat dekat dengan kata sikap dan perilaku yang dimiliki oleh setiap orang. Karakter juga dapat menunjukkan kepribadian .  Jadi, jika seseorang  suka malas-malasan, itulah karakter orang tersebut.  Sesunguhnya, Karakter itu ada dua bagian besar di muka bumi ini yaitu bagian Positif (baik) dan Negatif (buruk). Malas-malasan adalah salah satunya bagian dari karakter yang buruk dan patut untuk di delete.
Jika kita melihat kondisi masyarakat kita sekarang ini, karakter bangsa kita  sudah sangat –sangat memprihatinkan baik usia muda maupun usia tua, di kota maupun di Pedesaan.  Tidak  asing lagi, televisi dan media cetak  memberitakan tentang pemerkosaan anak di bawah umur, pembunuhan (mutilasi), kasus narkoba bahkan tawuran. Seolah karakter bangsa  kita tidak ada lagi, Pancasila hanya simbol semata dan sekolah  hanya tempat untuk memperoleh gelar dan status sosial. Kasus akibat karakter buruk ini bukan hanya di ibukota, tetapi sudah menjalar/merajalela  bagai virus-virus  yang cepat menyebar dan menginfeksi ke seluruh tubuh nusantara . Salah satu yang paling menghebohkan kita adalah kasus korupsi, kolusi dan nepotisme dimana sekitar 80%  telah menggerogoti Pemerintahan di bangsa ini.
 Itukah karakter bangsa kita yang sebenarnya? KKN dan kriminal, Apa ini akan semakin merajalela?  Tidak !! virus ini harus segera dilumpuhkan dan dibinasakan dari muka bumi nusantaraku yang indah ini. Karakter positif bangsa kita harus di turn on kan  lagi demi kebaikan bangsa di masa yang akan datang. Pendidikan karakter  merupakan obat alami dan super untuk membinasakan virus tersebut. Pendidikan karakter bukan menjadi hanya tanggung jawab lembaga pendidikan semata. Pendidikan merupakan suatu kegiatan dan usaha sadar untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk dapat diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Jadi, Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik (positif) di masa depan.
Namun bagaimana cara memulainya agar efektif dan efisien,  bangsa kita harus memulainya dari awal lagi. Peran-peran yang paling dibutuhkan untuk keberhasilan pendidikan karakter antara lain :
1.      Lembaga Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan setiap orang. Keluarga harus bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan karakter untuk setiap anaknya bukan hanya memberi makan dan membesarkannya saja.
2.      Lembaga Pendidikan/Sekolah
Lembaga pendidikan/sekolah  adalah tempat untuk belajar dan berlangsungnya proses pendidikan. Dalam hal ini peran lembaga pendidikan bukan hanya sekolah saja, termasuk program yang terencana tentang pendidikan karakter,  kurikulum yang jelas dan tepat sasaran, tim pendidik yang berkualitas secara moral/karakter dan sarana dan prasarana belajar  yang mendukung.
3.      Lembaga Keagamaan
Setiap agama pasti mengajarkan kebaikan. Untuk itu agama merupakan salah satu lembaga yang paling kuat untuk  keberhasilan  pembentukan karakter yang baik bagi setiap orang. Dalam hal ini, lembaga Keluarga, pendidikan dan keagamaan harus saling melengkapi dan mendukung.  Jadi, jika ketiga lembaga ini berperan dengan maksimal maka karakter bangsa dimasa depan kelak akan lebih baik. No way narkoba dan korupsi.