Pendidikan

Rabu, 28 Mei 2014

Pariban dari Toba

Danau toba, Sumatera Utara

Sang mentari mulai bergerak dan melirik, dari sudut timur desa
Cahayanya menghangatkan kulitku
Pagi itu sejuk sekali,
Angin berhembus dengan sepoi-sepoi
Membuat tubuh pohon kelapa di belakang rumah si “Tulang” saling bergoyang,
Daun-daunnya juga saling melambai, seolah menyapaku dan warga desa

Pohon-pohon  mangga yang sedang berbunga turut membuat keindahan,
Kadang di ranting, dahan pohon  itu, ada “si bigo ambaroba”
si kuning yang molek itu sedang kejar-kejaran dengan pasanganya
Mereka menikmati pagi ini dengan keceriaan, dan kebersamaan
Sesekali burung-burung  itu terbang dari tatapanku, bersahut- sahutan dan kembali lagi
Suasana itu semakin  hangat dan kembali tenang

Sebelah barat, membentang indahnya sawah yang sedang  menghijau
Dari kejauhan, tampak orang-orang berjalan berbaris di belahan sawah
mungkin “inang-inang” desa,  yang sedang mengairi padinya…

Sebelah utara, panorama alam danau toba paling mempesona dimataku
Bukit-bukit hijau itu, mengelilinginya, seolah membendung agar airnya didalamya  tak tumpah
Sebuah titik kecil, tampak di tengah-tengah danau itu
Mungkin, nelayan yang sedang menarik jaringnya
Berharap pora-pora yang akan dibawanya ke rumah

tiba-tiba,
senyuman yang sangat menawan menyapaku
“ngopi, ”  sahutnya dengan lembut dan sedikit malu-malu
Segelas kopi sudah mendarat di sampingku
“nikmat”,  kopi buatan paribanku yang cantik dan ramah itu “si boru purba”
Membuat hari itu semakin aku bersemangat
Kopi itu membuatku selalu rindu untuk kesana
Atau , senyuman  itu yang sedang kurindukan
Tapi aku sangat rindu ke danau itu, berenang, menyelaminya dan
duduk di tepiannya bersama paribanku
Aku harus kesana, “Desa bakara”
Memanjakan mata dari kejenuhan kota ini

Pekanbaru, 12 Mei 2014

Tidak ada komentar: